Sabtu, 28 November 2009

Bangun Tidur (28/11/2009)

Hoam…. Masih ngantuk, sambil kucek-kucek mata aku pun mengambil hp ku yang tergeletak gak jauh dari bantalku. Pertama sekali kulihat dulu di layar,
“Eh, ternyata keong jahat yang nelphon”.
“ehem—ehem…” aku stel dulu dech suara ku, biar gak kentara baru bangun tidur. Tapi gak tau nya ketahuan juga. Haha… (jadi malu deh).

Tumben hari sabtu pagi-pagi gini keong nelphon aku, padahal biasanya gak pernah tuh! Maklumlah.. ini kan jadwal dia kerja (sibuk). Tapi seneng deh…
“hallo….” Jawabku setelah menekan tombol ok di keypad hp ku.
“ikh…, dia ngapain?” tanya keong usil.
“gak ada…” suaraku manja.
“dia baru bangun ya? haQhaQ…” ketawa keong yang khas.

Akh… ketahuan deh, tapi gak apa-apa deh. Toh, Cuma keong kok. Lagian ngapain lagi ditutup-tutupin? Udah setahun lho…
“haQhaQ…” tawaku meniru gaya ketawa keong.
**
Aku inget-inget tanggal dech.. Ternyata hari ini tanggal 28 november 2009, tepatnya jam 09:15 wib. Aku langsung buat tulisan dan selanjutnya posting di blog ini, biar suatu saat nanti kalau semua harus jadi kenangan, aku pernah memiliki kenangan indah bersamanya. Dan kalau vene dewasa nanti.. dia bisa baca kisah singkat di blog ini. “cepat besar ya vene….”. hehe

Tersenyum---tersenyum dan tersenyumlah. Agar orang-orang disekitar kita bisa melihat keceriaan dan kebahagiaan kita. Aku janji deh, mulai hari ini dan seterusnya aku tidak akan pernah mengeluh lagi. (apa pun itu).

Aku akan berusaha untuk tetap tersenyum dan terus ceria, meski kepenatan terbenam di benakku. Aku akan tersenyum untuk orang-orang yang kusayangi dan untuk orang-orang yang menyayangiku.

“sstt…., diam-diam ya? Ini fhoto bangun tidur lho?? Gak pake’ photoshop pulak itu. Jangan bilang-bilang ya?"
Lihat tuh jerawatnya kelihatan banget. Ini jerawat kengen ne.. (kangen sama…). Bye.. sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Jumat, 27 November 2009

Pantai Tirta

Pantai TIRTA (27/11/2009)
----------------------------------------------------------

Ini dilokasi Pantai Tirta. Dari medan terus aja ampe’ padang bulan (simpang pos) lalu belok kiri, ikuti za arus jalan (hehe…). Suasana disini hampir sama seperti waktu di si biru-biru tempo hari. Desiran airnya, bebatuan sungainya, dan pohon-pohon disekitarnya juga hampir sama. Hampir serupa juga sewaktu di simbahe pas bareng sama rombongan bang faizal dan dicky. Hanya saja, satu hal yang membuat suasana disini itu beda, yaitu…. (gak da some1).

Seharusnya ini moment yang asyik, karena kebetulan hari ini lebaran haji (idul adha), tapi suasana jadi gak enakan gara-gara ada temen yang lagi gak enakan juga sama seseorang yang mau pe-de-kate sama dia.
Uuppss… Aku belum kenalin ya rombongan tour kali ini? Mulai dari yang depan ya? Hehe.. Yang paling depan itu Mei Naibaho, dibelakangnya ada aku (Erny wirda), lalu selanjutnya Mei Sartika, dan yang kaos ungu itu kak Novi (teman satu kost kami).
**
Suasana sewaktu kami berangkat dari rumah sebenarnya oke sich.. (cuaca terang benderang & matahari panas… banget). Tapi begitu kami sampai di sebuah lokasi yang kebanyakan orang menyebutnya “Pantai Tirta” itu tiba-tiba langit mulai tampak mendung, angin bersahutan dan deru suara air semakin memburu. Aku dan teman-teman tertarik untuk turun ke air sambil menikmati percikan-percikan air yang dingin itu. Akhirnya kami berempat mencari toilet untuk ganti pakaian. Eh, ditengah jalan kami ketemu dua orang cowok dari kampus Amik MBP (kalau gak gak salah ya?), mereka berdua yang mengambilkan gambar untuk kami. Nich dia hasil jepretan mereka.

Hehe… ……lihatlah dua orang cowok yang ‘nyelip’ itu. Mereka adalah dua orang mahasiswa asal Medan yang juga lagi menikmati libuan ditempat ini. (Amik MBP kampusnya). Akh… Ini adalah liburan yang sama sekali gak berkesan selama liburan yang pernah kujalani sebelum-sebelumnya. Moment spesial juga gak ada disini.

Mulai berangkat… tiba dilokasi…. Sampai pulang lagi kerumah, aku terus ke’inget sama seseorang yang belum membalas sms ku. Aku sempat sms pacarku sebelum berangkat tadi, untuk minta ijin pergi jalan sama teman-teman, tetapi sampai sekarang belum ada balasan. Mungkin itu juga sich yang membuat hatiku gak tenang.
**

ahahaha….. ne efek gara-gara gak da cowok ne.. (makannya peluk pohon). Kasian banget ya? J Namanya juga Mis. Narcis.com, meski suasana badmood pun tetap aja berusaha happy..

Lihat tuh rambutku… Berantakan kali ya? Hehe.. Gile bener ne si Mei.. Patah ne pinggang gua.. Aku sama kak novi ngapain ya?? Hemm… Aku sama kak Novi sama-sama lagi merenung tentang seseorang yang sekarang gak ada ikut bersama kami.



Aku lagi ngerenungin Dicky.. (sok… ), sedangkan kak Novi lagi ngerenungin cowoknya yang gak da disini.. (gak tau tuh kemana).

**
Eh, tau gak? Baru kali ne lho aku liburan pake’ baju warna merah.. Padahal biasanya aku paling suka kalau ge liburan itu pake’ baju nya warna putih. Karena.. putih itu netral Tapi kalau dipikir-pikir pakai merah juga oke kok… Hehe.. Narcis ya??

Rabu, 25 November 2009

Pantai Cermin

Pantai Cermin (20/11/2009)
--------------------------------------------------------------------------

20 November 2009 lalu, tepatnya hari jum’at. Ini adalah sebuah perjalanan singkat yang awalnya enggan tuk ku ikuti. (maklumlah, lagi banyak problem).

Meski awalnya berangkat dengan perasaan yang gak karuan, namun akhirnya tetap terasa begitu hangat dan ceria, walau sesekali saat aku sendiri, aku teringat lagi dengan setumpuk masalah-masalah yang tertimbun dibenakku.

Terima kasih sebelumnya untuk orang-orang yang telah membuatku tertawa lepas selama dipantai ini. Untuk kekasihku – Dicky (Terutama & Special Thank’z), untuk Budi Setiawan (yang telah membuat suasana siang menjelang sore itu ceria), untuk bang Abdi Rosuli (yang menyemangati kepergian ini), untuk Mei sartika (yang paling narcis dot com), dan untuk Mei Naibaho (yang paling kocak).
Berkat kalian semua aku bisa tertawa lepas, meski sebenarnya jika boleh jujur saat itu aku ikut kalian hanya ingin bisa berteriak lepas menuangkan unek-unek didadaku.


**
Ini adalah moment paling menyenangkan selama seharian di pantai cermin. Seseorang yang ditimbun didalam gundukan pasir itu adalah Busyet (Budi Setiawan), dia lah yang membuat suasana ceria – dengan kekocakan nya dan dengan semua tingkah-tingkah konyolnya aku benar-benar merasa terlepas dari dunia nyataku. Aku bisa tertawa lepas, sampai meneteskan air mata saking bahagia nya. (Thank’z ya my Frenz). J

Disebelah kanan Busyet ada Bang Abdi, lalu disebelahnya lagi ada Mei Sartika (Mis. Narcis.com) :-D

Dan orang special yang ada didepanku itu adalah Dicky. Walau semuanya membuat lelucon-lelucon konyol sekalipun, tapi tetap saja, dialah orang pertama yang membuatku ceria dan menikmati liburan ini. Walau Dicky sering buat kesal, sering buat jengkel, dan sejenisnya, tapi tetap saja …. (sensor).

**
………saat perjalanan pulang, salah stu kereta rombongan kami bocor, kami berhenti disalah satu pertamina untuk isi bensin, dan melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat penambalan ban terdekat. (untungnya tidak terlalu jauh).

Setelah selesai, kami kembali melanjutkan perjalanan pulang sambil menikmati dinginnya angin malam dan rintikan hujan yang seolah ikut menjadi bagian dari kebahagiaan siang hingga petang ini.

**
Perjalanan yang menyenangkan!
Terima kasih ya sobat…


Hemm........... :-)

Senin, 23 November 2009

Sebuah Kecupan dikeningku

By : Erny wirdaningsih

Email : an_tara_kita@yahoo.co.id


Aku masih menatap langit-langit malam dengan tatapan kosong. Aku mencoba membaca seberkas sinar yang terbias diaksara waktu. Berulangkali aku mendesah, menutup mata, dan mencoba berlari dari kenyataan. Namun tak bisa. Tiba-tiba ibu datang menghampiriku, dan duduk disebelahku. Aku sempat menoleh kearahnya, nemun sebentar, dan kemudian kembali membiarkan mataku menatap pemandangan gelap.
“Seharian ibu lihat kau duduk diam dikursi bambu ini nak. Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya ibu padaku. Sekilas, kutatap wajah ibu dan tersenyum padanya, lalu kuhela nafas dalam-dalam.
“Didalam panas Bu. Aisyah tidak kenapa-kenapa.” Jawabku. Ibu menggeleng sambil tersenyum, seolah beliau tahu apa yang sebenarnya kusembunyikan.
“Tak ada yang bisa berdusta pada ibu nak, tidak juga matamu. Kau ingin menangis kan? Menangislah nak. Jika kau ingin menangis, menangislah dihadapan ibu. Tuangkan semua keluh kesahmu. Kau berhak mencurahkan air mata nak..,” Ucap ibu lagi.


Kutatap wajah ibu dalam-dalam. Aku tak mengerti bagaimana ibu bisa paham dengan apa yang kurasakan, padahal aku sudah berusaha menyembunyikannya jauh diulu hatiku. Mataku tiba-tiba terasa berat, ada genangan yang hampir tumpah disana, namun aku tetap berusaha membendungnya. Bibirku bergetar, seakan ingin bicara banyak pada ibu. Tapi lidahku keluh, sekeluh tanda tanya dihatiku. Kupeluk tubuh ibu erat-erat, sangat erat bahkan! Ibu membalas pelukanku. Lama. Aku dan ibu berpelukan, lalu melepas pelukan itu pelan-pelan, sambil menumpahkan air mata yang tak mampu kubendung lagi. Kulihat mata ibu yang juga memerah, namun tak mengeluarkan butiran salju bening setetespun. Mungkin ia berusaha membendungnya dalam-dalam, sama seperti yang kulakukan tadi.


“Hidup ini realita nak. Hadapi saja apa adanya, jangan terlalu banyak menuntut pada nasib, percuma! Hidup ini sulit nak, tapi jika kau hadapi dengan ikhlas, kau akan menemui kemudahannya. Jangan terlalu banyak bermimpi, karena jika nanti kau terbangun dari mimpi-mimpimu, kau akan berontak pada kenyataan. Namun jika kau telah berani untuk bermimpi, kau harus siap untuk terbangun esok hari.” Ucap ibu lagi, seraya mencium keningku.

Aku masih terdiam bisu, mendengarkan gurauan jangkrik yang semakin merdu terdengar. Kubiarkan langkah kaki ibu yang semakin menjauh, meninggalkanku dikeheningan malam. Langit semakin tampak hitam! Kelam! Ibu benar! Semakin aku bermimpi, semakin sakit rasanya kehidupan yang kulalui. Tapi tanpa mimpi-mimpi itu, aku seperti hidup tanpa nyawa. Tak ada harapan yang bisa kubangun. Sekali lagi, entah untuk yang keberapa kalinya aku memejamkan mata, membaca kata-kata kelabu dihatiku.

**
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun, selesai shalat subuh, aku langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Tinggal detik-detik terakhir, aku menjalani hari-hari dibangku SMU ini. Setelah hari ini dan beberapa hari esok, aku tak tau pasti rutinitas apalagi yang harus kujalani. Didepan cermin, sejenak kupandangi diriku yang berdiri tegak dengan seragam putih abu-abu. Kulihat bayanganku dalam cermin itu erat-erat.
“Tinggal beberapa hari lagi..” bisikku dalam hati.

Sebenarnya aku ingin menangis, namun terlalu banyak rasanya air mata yang selama ini kutumpahkan. Lagipula untuk apa aku menangis? Toh dengan menangis aku juga tidak bisa menyelesaikan masalah.
Sama seperti hari-hari biasanya. Aku harus menempuh jarak beberapa kilo meter untuk sampai kesekolah dengan berjalan kaki. Tak ada pilihan lain! Aku bukan anak orang kaya yang bisa pergi dan pulang sekolah diantar jemput mobil, aku juga bukan anak pejabat negeri yang punya banyak uang saku. Sejak menginjakkan kaki disekolah ini, aku tak pernah menjamah kantin selain karena dibayarin teman-teman. Yach!

“Tuhan itu maha adil”. Itulah kata-kata yang kerapkali diucapkan ibu padaku. “Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing”, itulah nasehat-nasehat ibu. Aku memang tidak punya uang saku, tapi teman-teman selalu mentraktirku dikantin.

**
Aku telah sampai disekolahku tercinta. Belum banyak yang datang dihari sepagi ini. Hanya ada aku dan Benny, saingan beratku. Aku menyapanya dengan senyuman, dan dia pun membalasnya. Tidak seperti hari-hari biasanya. Begitu sampai dikelas, aku langsung membuka buku pelajaranku dan membacanya ulang. Hari ini kubiarkan saja tasku tergeletak didalam laci mejaku. Kulirik Benny yang masih asyik dengan bacaannya. Tanpa sepengetahuannya aku tersenyum padanya.

“Seandainya aku berada diposisimu..” Bisikku dalam hati, dalam isyarat tak bernada.
Benny teman sebangkuku. Setiapkali pembagian raport, peringkatku dengannya selalu bersaing. Kalau bukan aku yang juara pertama, pasti Benny. Begitu juga sebaliknya. Benny tidak jauh lebih pintar dari aku, buktinya saja, nilai-nilai kami hampir sejajar. Tapi Benny jauh lebih beruntung dariku. Dia terlahir dari keluarga yang berada. Tiba-tiba Benny memandangku saat aku sedang melontarkan pernyataan-pernyataan keluh dihatiku.
“Hei.., kenapa tidak buka buku?” Tanyanya. Aku tersenyum.
“Untuk apa?” Balikku bertanya.
“Ya belajarlah. Bukannya biasanya seperti itu?” Tanyanya lagi. Aku diam saja.
“Apa kau mau nilai-nilaimu dibawahku?” lanjutnya.

“Untuk apalagi aku belajar Ben? Kalau aku tahu, toh aku tidak akan pernah bisa melanjutkan kuliah..,” Ungkapku.
“Kau pesimis? Sejak kapan! Kau bukan Aisyah yang kukenal sekarang. Mana mimpi-mimpimu yang dulu! Yang selalu yang ceritakan padaku? Mana!”
“Sudahlah Ben.., bermimpi hanya akan membuatku semakin sakit. Aku sadar siapa aku.” Tuturku, seraya pergi meninggalkannya.

Siapa yang tidak ingin bermimpi? Siapa yang tidak ingin punya cita-cita! Aku! Dan orang-orang yang bernasib sama sepertikupun sebenarnya punya cita-cita. Namun garis tangan kami telah berkata lain. Mungkin tuhan telah memilihkan jalan terbaiknya lewat tangisan dan air mata kami.

**
Sepulang sekolah Benny mengajakku kepantai, awalnya aku menolak, tapi akhirnya aku menyetujuinya. Dengan sepeda motornya, kami melaju melawan angin hingga sampai dibibir pantai. Angin menyapa ramah, seakan bersahabat. Benny memarkirkan sepeda motornya didekat pintu masuk, lalu kami berjalan beriringan menuju tepi pantai. Deru suara ombak terdengar sangat ribut, namun terasa merdu. Sesekali ombak bergulung menyapu kaki kami. Dingin! Ini bukan yang pertama kalinya aku dan Benny menghabiskan waktu dipantai. Setiapkali jenuh, atau ada waktu luang, Benny selalu mengajakku ketempat ini. Apalagi disaat pikiranku keruh.

“Bermainlah bersama alam jika kau bosan menghadapi hari-harimu..” Itulah kata-kata yang selalu ucapkan padaku.

“Ben, aku lupa kapan pertama kalinya kau ajak aku ketempat ini” tanyaku.

“Kau masih ingat sewaktu kau tiba-tiba datang kesekolah dan menangis? Aku tanya kenapa, kau menjawab, ‘hidup ini kejam!’..” jawabnya, tanpa melirik kearahku.
“Ya! Lalu kita sama-sama cabut dari sekolah dan kau mengajakku ketempat ini. Ya kan?” sambungku, sambil tersenyum getir. Benny membalasnya dengan senyuman yang jauh lebih getir. Sesaat suasana hening. Aku dan Benny sama-sama menikmati hembusan angin. Aku sempat mendapati Benny sesekali mencuri pandang kearahku, namun aku pura-pura tidak tahu. Benny merogoh kantongnya, lalu mengeluarkan selembar amplop dan menyodorkannya padaku. Aku mengambilnya.
“Apa ini Ben?” tanyaku penasaran.
“Bukalah, nanti juga kau akan tahu.” Jawabnya datar. Aku membukanya pelan-pelan. Aku baru membaca kop suratnya saja, namun dadaku terasa berdetak semakin kencang, jauh lebih kencang dari biasanya. “Schoolarship to Benny Wijaya in American University….”.

selesai membacanya aku langsung menutup surat itu kembali. Mataku memerah, tapi aku berusaha untuk tidak menangis. Kupandangi wajah sahabatku itu dan tersenyum dengan senyuman terindah yang kumiliki. Aku menyodorkan kembali surat itu kepadanya. Dia mengambilnya dan menyimpannya kembali disaku celananya.
“Jadi kau akan pergi?” tanyaku dengan nada getir.
“Aku tidak tau, harus pergi atau tidak! Sungguh! Aku takut kehilangan sahabat sepertimu.” Jawabnya.
“Pergilah Ben. Aku yakin aku tidak akan pernah melupakanmu. Tapi ingat, jika nanti kau telah berhasil, jangan lupakan aku ya?” pintaku. Benny tersenyum kecut. Lalu dipeluknya aku. Kemudian pelan-pelan dilepaskannya lagi.

**
Sungguh! Sebenarnya aku tak rela jika harus membiarkan Benny pergi, tetapi aku juga tidak ingin merebut mimpi-mimpinya. Dia telah berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa itu. Dia berhak meraihnya. Toh, menyayanginya tidak harus membuatnya selalu ada didekatku. Membiarkan mencapai yang terbaik, itulah hakikat sayang yang sebenarnya. Waktu berjalan terlalu cepat. Seperti berlari mengejar rotasi waktu. Hari ini, dibandara ini, mungkin akan jadi saksi terakhir persahabatanku dengan Benny. Sirene pesawat mulai berbunyi, operator pun mulai mengingatkan agar penumpang segera masuk kedalam pesawat, karena pesawat sebentar lagi akan berangkat.

“Aku akan kembali Aisyah..” ucap Benny terakhir kalinya. Meyakinkanku.
“Aku percaya.” Jawabku yakin. Benny mencium keningku. Untuk pertamakalinya, dan mungkin juga yang terakhir, karena setelah hari ini, aku tak bisa memastikan apakah waktu masih bersedia mempertemukan kami lagi.

Gemuruh suara mesin pesawat seakan membuat jantungku terasa hampir lepas. Mataku terasa berat, dan darinya kemudian menetes butiran-butiran salju bening, membasahi wajahku. Kupandangi pesawat yang semakin menjauh. Aku tidak mengerti apa sebenarnya yang kurasakan terhadap Benny. Selama ini kami hanya berteman, bersahabat! Tapi setelah hari ini, aku merasakan sesuatu yang hilang. Padahal belum ada lima menit Benny pergi dari kehidupanku, tapi rasanya Benny telah meninggalkanku entah berapa puluh abad. Aku kembali pulang kerumah. Sesampainya dirumah, kulihat ibu yang sedang menyelesaikan jahitannya. Yach! Setelah ayah tidak ada lagi, ibu mengisi waktunya untuk menerima pesanan jahitan dari tetangga. Dan hasilnya yang tak seberapa itu digunakan untuk biaya kehidupan kami sehari-hari dan juga untuk biaya sekolahku, meskipun terkadang tidak cukup, dan ibu terpaksa harus mengutang pada tetangga yang lain. Aku langsung menghampiri ibu. Membantunya memasang kancing-kancing baju yang telah selesai dijahit.

“Sudah berangkat Benny nak?” tanya ibu.
“Sudah Bu. Tadi sewaktu Aisyah mengantarnya ke Bandara, Benny memberikan kalung ini untuk Aisyah Bu. .,” tuturku, sambil menunjukkan sebuah kalung liontin dileherku. Ibu tersenyum.
“Kau mencintainya?” tanya ibu. Aku terdiam. Lalu tersenyum kecut.
“Tidak!” jawabku.
“Dia mencintaimu?” tanya ibu lagi.
“Tidak mungkin Bu.” Jawabku lagi. Ibu menepuk bahuku.
“Kau sudah dewasa nak, mencintai dan dicintai itu hak mu. Yang terpenting kau harus paham posisimu. Kita bukan orang kaya, jadi jangan terlalu banyak bermimpi nak. Karena jika nanti kau terbangun dari mimpi-mimpi itu, kau hanya akan mengeluh.” Nasehat ibu. “Aisyah paham Bu.” Jawabku.

**
Berhari-hari rasanya aku tak sabar untuk menunggu Benny pulang. Hampir dua bulan begitu saja. Tak ada khabar berita tentang Benny. Bahkan sepucuk surat pun tak pernah menghampiriku. Beragam tanda tanya mulai menghantui pikiranku. Mungkinkah dia telah lupa, atau karena masih terlalu sibukkah? Entahlah.. Aku tersu menunggu Benny. Bahkan terkadang aku kerapkali melihat bayangannya disudut mayaku. Dua bulan berikutnya, pak pos singgah kerumahku. Beliau membawa sebuah surat untukku. Yach! Dari Benny. Ini surat pertamanya.

“untuk Aisyahku.
Aisyah, aku telah sampai dan mulai menjalani hari-hari dinegara ini. Aku akan segera pulang ke indonesia begitu kuliahku selesai. Oya, bagaiman khabarmu sekarang? Aku masih berharap kau masih menyimpan kalung yang waktu itu kuberikan. Aku merindukanmu! Aisyah, ini nomor hp ku. Kuharap disuatu senja nanti kau bersedia menelphonku. 081264879819. Benny. “

Seandainya aku berhak mengatakan sesuatu, akupun ingin mengatakan bahwa aku merindukannya. Kukepal jemariku erat-erat. Kusimpan rindu diulu hati. Sejenak, anganku membayang disuatu siang, saat sebuah kecupan hangat singgah dikeningku. Mungkin itu salam perpisahan. Atau sebuah kalimat yang artinya bahwa dia akan kembali lagi. Entahlah..
*end.
CEMBURU
Oleh : Erny wirdaningsih Email : an_tara_kita@yahoo.co.id

Pelan-pelan rintik hujan mulai membasahi kaosku. Dingin semakin terasa menusuk sum-sum tulangku. Kurekatkan kedua tanganku dipinggang Dicka – pacarku. Sesekali masih sempat kulirik jam ditanganku yang jarumnya melekat pada angka setengah delapan malam. Aku tau, rasa dingin yang sama juga pasti dirasakan Dicka, apalagi celana yang dikenakannya basah kuyup akibat mandi-mandi di pantai tadi. Kasihan sekali dia.
Rintik hujan semakin deras tak bersahabat. Dicka terus berusaha menaikkan gas sepeda motornya, sementara aku tetap melingkarkan tanganku dipinggangnya. Laju angin membuatku menggigil kedinginan, tapi aku berusaha untuk menutupinya dari Dicka. Aku tak ingin pikirannya semakin kacau untukku.
“Hujannya semakin deras ya dek?” ucapnya membuka perbincangan
“Iya. Dingin sekalipun malahan.” Jawabku. Sejenak suasana hening lagi, lalu pecah beberapa saat kemudian. “Rekatkan helmnya dek, biar gak kena’ hujan kepalanya. Nanti dia pening..” ucapnya. Akupun langsung memperbaiki posisi helmku yang memang agak kebesaran.
“Dia pasti lebih kedinginan dari Rara, ya kan?” tanyaku, tapi belum lagi dia sempat menjawab pertanyaanku yang pertama, aku sudah langsung menyodorkan kata-kata selanjutnya, “…Celana Dia basah kuyup, takutnya nanti Dia masuk angin lah..” khawatirku. “Nggak apa-apa kok dek..” jawabnya. “Yang penting Dia jangan sakit aja lah..” lanjutnya.

Ini adalah perjalanan entah yang keberapa sekian kalinya aku dan Dicka melewatinya bersama. Yach! Mungkin setahun bukan ukuran ‘baru’ untuk status kami. 12 bulan yang lalu, sewaktu makan siang dikantin kampus – aku masih ingat betul hari jadian itu. Dan seandainya saja aku memiliki mesin waktu, ingin kuputar kembali sejenak kenangan lucu itu.

**
Tepat entah di daerah mana ini, aku pun tak begitu paham – didepan pertamina, tiba-tiba Dicka menghentikan sepeda motornya.
“Kenapa? Kok berhenti?” tanyaku
“Itu mereka..” jawabnya sambil menunjuk ke arah rombongan. Kuikuti jarinya dengan mataku.

Dicka memutarkan sepeda motornya menghampiri mereka. Aku tak berkomentar, karena aku tau kami pasti akan menghampiri mereka. Begitu kami sampai, salah seorang dari mereka langsung mengabarkan berita tak enak yang mengatakan bahwa salah satu sepeda motor teman kami bocor. Kami langsung mencari lokasi tempat penambalan ban. Dan tak jauh dari Pertamina itu, akhirnya kami pun menemukannya

. **
Entah perasaan apa ini, yang jelas sejak siang tadi hatiku derdegup tak karuan. Ada sebuah kerasiaan mungkin. Tapi entah dari siapa. Aku berusaha tenang, dan mengikuti arus ombak yang memaksaku untuk ceria sepanjang satu hari ini minimal, namun tetap saja hatiku galau. Bahkan diatas kereta sepanjang perjalanan pulang pun aku tetap membungkam seribu bahasa. Tak ada kata-kata. Padahal aku adalah orang yang paling akan berkomentar tentang liburan yang kami jalani biasanya, namun tidak untuk kali ini. Diam-diam tanpa sepengetahuan Dicka, kubuka tas ranselku yang didalamnya ada vene – sahabatku. Seharian vene ikut bersama kami menikmati liburan di pantai cermin itu.
“Duh, Vene. Kamu pasti kecape’an ya kan? Sabar ya sayang…” ucapku pada Vene, meski tak sepatah pun terdengar Vene membalas kata-kataku.

Aku menghelus kening Vene yang mungil itu.
Tak lama kemudian Dicka memberi isyarat bahwa kami akan segera melanjutkan perjalanan pulang. Aku cepat-cepat menutup rapat tas ranselku. Dicka menghampiriku, berdiri tepat dibelakang bangkuku. Aku beranjak dari dudukku, dan kami pun berjalan menuju sepeda motor. Dicka naik terlebih dahulu dan mulai menstarter sepeda motornya, baru kemudian aku menyusul naik. Sembari mengibaskan belaian angin yang tak bersahabat lagi, dua ban kereta Dicka terus melaju beringinan, berkejar-kejaran bak Roda waktu.

**
Akhirnya begitu jarum jam jatuh ke angka pukul sembilan malam, kami pun sampai di kost universal. Kost ku. Tanpa aba-aba lagi, akupun langsung turun dan masuk kedalam, Dicka mengikutiku. Ternyata didalam bang Abdi dan Mei sudah menunggu.
“Kok lama kali kalian? “ pertanyaan Mei terlontar begitu kami berada tepat didepan pintu.
“Biasalah …” jawab Dicka sembari tersenyum kearah mereka. Aku juga ikut menjawab pertanyaan sahabatku itu dengan senyuman yang getir – yang mewakili resah dan kegalauan hati kecilku.
“Dek, tolong ambilkan tas ya? Udah malam ini..” ucap Dicka sedikit berbisik ditelingaku sambil merangkul pundakku. Aku mengangguk dan langsung pergi.

Satu persatu anak tangga kulewati. Tiba-tiba aku teringat pada hp Dicka yang masih kukantongi. Aku penasaran ingin membuka inboxnya. Tapi akutak berani. Kuurungkan niatku. Tetapi tepat didepan pintu kamarku, perasaan ingin tahu itu semakin membabi buta menggebu-gebu dibenakku. Dan tanpa berpikir lagi aku langsung menekan keypad nya untuk membuka kunci nya terlebih dahulu. Lagu masuk ke message dan menuju inbox. Satu persatu kubaca, dan tepat disalah satu message air mataku berlinang. Sebuah pesan yang cukup merobek hatiku dari seorang wanita bernama Lenny yang tak pernah ku tau siapa dia. Saat itu aku benar-benar hancur dan sama sekali tak menyangka kalau Dicka tega melakukan itu padaku.
Lalu, untuk memastikan siapa sebenarnya Lenny itu, aku pun membuka send message nya. Dan disaat itu aku benar-banar tak mampu berkata apa-apa lagi selain cucuran air mata yang mewakili pedihnya hatiku. Sejenak aku teringat akan tas laptop Dicka yang masih berada didalam kamarku. Ajku cepat-cepat membuka kunci kamarku dan langsung mengambil tas nya. Saat aku akan keluar, tiba-tiba Mei menelphoneku. Aku mengangkatnya. “Ra, sekalian bawa jacket untuk Dicka ya?” “ya..” jawabku singkat. Dan kemudian keluar dengan sisa-sisa kekecewaan yang masih membekas didua bola mataku. Pelan-pelan kuturuni anak tangga satu persatu dengan sangat hati-hati. Sesampainya dibawah, aku langsung memberikan tas dan jacket kepada Dicka. Saat dia ingin berpamitan pulang, kuraih tangannya seperti biasanya. Kusalami dia dengan mencium telapak tangan selebah kanannya dan menempelkannya sejenak dipipiku yang masih dingin oleh sisa-sisa embun malam. Begitu Dicka keluar dari pintu, aku langsung membalikkan tubuhku dan berjalan menuju kamarku masih dengan perasaan kesal.

**
Seharusnya aku tidak membuka inbox di hpnya tadi agar aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seharusnya ini akan menjadi liburan peling menyenangkan, karena tadi siang ditengah deru ombak pantai yang banyak orang menamainya pantai cermin itu, Dicka bersikap sangat mesra padaku. Dan masih terngiang diujung benakku saat tiba-tiba dia mengangkatku diam-diam, dan aku merangkul pundaknya. Akh… seandainya pun ini fatamorgana, setidaknya aku bangga pernah larut dalam fatamorgana itu. Tapi kenapa Dicka tega mengkhianatiku? Kenapa dia tega mempermainkan perasaanku? Padahal aku mencintai dia – bahkan lebih dari sebuah cinta yang pernah kutitipkan dihati Ridwan. Akh… Masih terasa begitu sesak rasa dijiwaku. Aku tidak ingin menjadi seorang yang lemah hanya untuk cinta. Aku tidak ingin membuang air mataku hanya untuk seseorang yang telah mengkhianatiku. Terlalu banyak luka yang masih membekas didadaku, dan perih itu pun masih sangat menyayatku. Aku tidak ingin luka yang baru akan menambah rasa sakit itu. Tidak!

**
Ingin kupejamkan saja mata ini agar tak lagi kuingat sebait sms yang tadi kulihat diinboxnya. Namun mataku masih tak bias tertutup, bahakan untuk sekedar pura-pura tidur saja pun tak bisa. “ddrrrrrrrrrrrrrreeeeeeeeetttttttt………….” Getar suara hp membuyarkan lamunanku. Kubuka, dan ternyata sebuah pesan singkat dari Dicka yang mengingatkanku untuk jangan tyerlalu larut malam tidur dan banyak minum air putih untuk kelancaran kerja ginjal. Aku tidak ingin membuang pulsa ku hanya untuk orang yang telah menggoreskan luka dihatiku. Bahkan untuk sekali sms pun! Meski gratis. Sekali lagi, pesan baru pun muncul dan aku segera membukanya. Masih dengan nama pengirim yang sama. Aku tak tega jika harus tidak membalas sms itu. Akhirnya kuketik beberapa kalimat dan kukirimkan padanya.
“..ya, Rara udah makan malam dan udah mau tidur. Lenny itu siapa?” Tanyaku masih dengan rasa penasaran. Lama aku menunggu balasan sms nya.
Mungkin saat itu Dicka sedang merangkai kata-kata untuk menjawab sms ku, atau mungkin dia sedang merangkai kebohongan yang lain untuk menipu hatiku. Terserah!

“ehem.., dia jangan beranggapan aneh ya? Tolong. Lenny itu teman baik Dicka (teman 1 genk) disekolah dulu…” akhirnya balasan sms nya pun samapi juga di inbox ku. Kudiamkan saja, tak kubalas. Hambar sudah kepercayaanku untuknya. Hingga akhirnya dia pun mengirimkan pesan untuk yang kedua kalinya. “Lenny itu sailermon, Dicka …kingkong…, kalau kalenk…Dinasaurus. Kan sailermon identik dengan cahaya. Seharusnya Dicka tulis cahaya kami, bukan cahaya Dicka……” jelasnya via sms. “Ya, Rara percaya! Sudahlah.” Balasku tak ingin memperpanjang kisah lagi.

**
Terlalu sering aku sakit hati untuknya – untuk orang yang mungkin tidak pernah mencintaiku, meski seringkali dia mengatakan bahwa dia benar-benar mencintaiku. Entahlah…

**
Cinta adalah gambaran misteri yang terkadang selalu membuat luka dan menanamkan kekecewaan. Seandainya bias kuputar kembali waktu, sungguh! aku masih ingin melewati hari-hari dengan mantan kekasihku. Mantan kekasih yang dulu punya banyak waktu untukku, bahkan disaat dia sibuk sekalipun. Cinta memang tak bis dipaksakan. Kadangkala disaat cinta itu pergi kita baru benar-benar sadar bahwa kita telah kehilangan sesuatu. Yach! Kita hanya akan sadar pernah memiliki disaat kita telah kehilangannya. Begitu juga aku! Dan kuharap, ini bukan hokum karma. Aku tidak ingin mencintai Dicka jika seandainya Cinta itu akan menanamkan luka untukku. Aku tidak ingin melukai hatiku sendiri dan membiarkan korneaku terus-terusan mencurahkan ribuan tetes air mata. Terlalu sering rasanya aku menangis.

**
Cinta. Seandainya rasa itu palsu, kumohon ungkapkanlah.. Agar ku tahu bagaimana cara untuk melupakanmu. Cinta. Jika bukan aku cahaya bagimu Biarkan kuberikan cahayaku untuk dia yang mencintaiku Agar kau pun bias memberikan cahayamu untuk dia yang kau cinta. *end

Senin, 16 November 2009

Kepingan Luka ...

Ini adalah goresan luka hatiku, yg tak sempat kuutarakan, yang tak mampu kuungkapkan dengan kata-kata. terlalu sulit untuk kuceritakan kisah hidup yang melelahkan ini. Terlalu sering rasanya kuteteskan air mata, hingga aku pun jenuh.
perjalanan hidup yg seperti apalagi yang harus kulalui? adakah kerikil yg lebih tajam lagi yang akan mendewasakanku? aku akan menjalaninya sampai detik nadi terakhirku.

Rasa sakit yang kerapkali menyibakkan asaku, seakan tidak pernah kurasakan lagi. yang ada hanyalah harapan-harapan semu sebulum ajal benar-benar merebut nyawaku.
Tuhan...
aku lelah menjalani semua ini. Sesak rasanya didadaku! Tapi aku tau kemana harus mengadu selain pada-MU.

Ingin kujalani sisa umur yg kumiliki bersama Venesia - Boneka mungil yang setia menemaniku, yang selalu menghiburku saat aku terpuruk dalam masalah. Venesia adalah jiwaku - jiwa yang mungkin akan tetap hidup abadi selamanya, meski suatu saat nanti aku harus pergi meninggalkannya.

..........venesia adalah boneka mungil yg diberikan seorang dokter cantik untukku. Venesia lahir dan menjadi bagian dari hidupku sejak 28 september 2008 lalu.

Hanya pada Venesia aku berani bercerita banyak! menuangkan keluh-kesahku. membisikkan rindu ku untuk seseorang yang kini menemani hari-hariku (Sudah setahun lebih). Venesia tau banyak tentang Dicky, kadang dia pun memberi masukan dan ide-ide cemerlang untukku.

Venesia pernah bilang..
Tak ada yang tau pasti kapan kita akan pergi untuk selamanya. dan vene juga berharap, agar aku kuat menjalani semua ini. Dan.. aku telah berjanji akan bertahan untuk Vene. sahabat mungilku.

..........jika nanti ku pergi, kuharap kau bersedia menjaga vene - sama seperti aku menjaganya. sayangi dia - sama seperti kau menyayangiku. meski seringkali aku meragukan cintamu.

entah kenapa, adahal sudah setahun lebih aku menjalani hubungan ini, tapi hatiku seakan masih meragukan semuanya. entah karena ada sesuatu yg sengaja disembunyikannya dariku, atau entah karena aku yang masih terluka oleh masalalu. Tapi jujur, aku mencintaimu. dan belum pernah ada cinta seperti ini dihatiku - sebelumnya.

I will love you, as you love me!

Kamis, 15 Oktober 2009

Tips Belajar Efektif

Mau tau cara belajar paling efektif?
seperti pepatah kuno, kunci utamanya adalah niat! so, berniatlah dengan sungguh-sungguh kalau kamu mau berubah! lalu, ikuti tips-tips berikut ini:
  • Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
  • Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
    Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
  • Kerjakan dulu mana yang penting.
    Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
  • Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
    "Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
  • Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
    Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
  • Cari solusi yang lebih baik.
    Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
  • Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
    Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
selamat Mencoba.. :-)

Ciri-ciri cowok selingkuh

Pernahkah Anda diselingkuhi oleh pasangan Anda? Ternyata cowok selingkuh itu tidak selalu bersikap cuek sama Anda. Bahkan ada beberapa tindakan yang justru membuat Anda berpikir bahwa cowok atau pacar laki-laki Anda tambah sayang kepada Anda. Agar tidak salah sangka dan untuk mencegah hal itu jangan sampai terjadi atau minimal tidak akan terulang lagi, mari kita lihat apa saja tanda-tanda laki-laki bila ada niat atau malah sudah berselingkuh di belakang Anda.

1. Menjadi pencemburu berat.

Pacar yang biasanya cuek ketika Anda pergi kemana atau dengan siapa, mendadak menjadi seorang pencemburu berat. Hampir setiap jam ia menelepon Anda untuk menanyakan keadaan dan posisi Anda. Pada awalnya terlihat seperti bentuk perhatian, dan hal ini biasanya dilakukan oleh cowok yang pernah selingkuh. Dia memiliki ketakutan sendiri kalau pacarnya akan berselingkuh juga.

2. Berubah menjadi permisif.

Ketika Anda bercerita tentang teman atau sahabat yang selingkuh, maka jika biasanya ia akan berempati pada si korban atau kemudian menyalahkan temannya, maka kali ini dia mengeluarkan pendapat berbeda. Bukannya menyalahkan, dia justru memaklumi perselingkuhan yang dilakukan teman tersebut. Lalu ketika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, ia membeberkan sejumlah alasan logis yang mengisyaratkan bahwa seolah-olah berselingkuh itu bukanlah perkara besar.

Punya ‘hobi’ baru. Sebelumnya pacar Anda mungkin alergi jika harus membaca ramalan atau mungkin mendengarkan lagu yang mellow, ternyata kelakuannya menjadi berubah total dan menjadi sebaliknya.

3. Terlalu banyak menuntut.

Dulunya pacar Anda tidak begitu peduli dengan penampilan Anda. Namun tiba-tiba, ketika Anda sedang jalan bersamanya, sang pacar mulai menginginkan banyak hal dari Anda dan mulai menuntut macam-macam. Kalau sudah begini, mungkin sebaiknya Anda harus berhati-hati.

4. Tidak mengakui keberadaan Anda.

Untuk hal ini, Anda dapat meminta jawaban dari teman atau sahabatnya. Apakah dia sering tak mengakui status Anda ketika Anda tak bersamanya? Atau dia mengakui belum memiliki pacar? Jika jawabannya ya, maka Anda harus berhati-hati, dan kemungkinan pasangan Anda telah menemukan wanita lain.

5. Memperbolehkan Anda untuk berjalan dengan lelaki lain.

Jika dia berkata, “Aku tidak mau mengekang kebebasan kamu, kalau kamu ingin kencan dengan orang lain, aku enggak keberatan kok.” atau dia tidak pernah keberatan ataupun marah ketika Anda pergi dengan lelaki lain, maka sebenarnya ada maksud tersembunyi dari kata-katanya, yang berarti bahwa ia juga tidak ingin merasa bersalah bila kelak dia berkencan dengan perempuan lain.

6. Jadi super detail.

Menurut Julia Hartley Moore, terapis perkawinan dari Selandia Baru, saat seseorang ingin membohongi Anda, teknik yang sering digunakan adalah memberi terlalu banyak detail. Jika sebelumnya, dia suka menjawab seadanya, lalu mendadak dia suka menjawab panjang lebar dari pertanyaan yang cukup sederhana, maka bersiaplah, karena dia telah memiliki scenario sempurna untuk menutupi perbuatan selingkuhnya.

7. Mengenal wanita lain dan menyimpan nomornya.

Tanpa sengaja Anda menemukan nomor telepon atau nama perempuan yang tidak Anda kenal di dompet, ponsel atau agendanya, maka Anda patut curiga karenanya. Jika hanya teman biasa, maka ia pasti bisa menjelaskan dengan gambling. Namun, karena nama tersebut terkesan disembunyikan dari Anda, ada kemungkinan dia ingin mendekati perempuan tersebut untuk diajak berkencan.Untuk itu, Anda harus rajin menyelidiki dari teman atau sahabat atau bahkan keluarganya.

8. Menutupi rasa bersalah.

Untuk menutupi rasa bersalahnya, pasangan cowok Anda tiba-tiba memberikan perhatian lebih dari biasanya. Misalnya, pacar Anda memberikan hadiah kepada Anda, padahal tanggal jadian saja sering di lupakan.

Makhluk yg bernama cowok - siapa pun orangnya, bagaimana pun dia - tetap saja!
gak lepas dari sifat aslinya yg gak pernah puas dengan satu cewek!
so, buat kamu yg cewek, jangan bodoh donk....
boelh-boleh saja klu kamu suka' alias cinta sama dia, asalkan nggak sampai pada tahap cinta buta. hehe...


Jumat, 02 Oktober 2009

Kamis, 01 Oktober 2009

Curhat & My Diary

.....Ku yakin, tuhan punya rencana terbaik untukku. Tapi kenapa ya? hanya menunggu sedetik saja terasa membosankan? padahal seharusnya aku bisa mengontrol emosiku.
selama ini hanya ada orang-orang yg dekat denganku sebagai 'srigala', atau bahkan parasit!
Kapan keajaiban itu datang?

akhir-akhir ini aku tak bisa mengontrol emosi. meluap-lupa tak terkendali. sepertinya kau telah kehilangan jati diriku. Bantu aku sobat, untuk menemukan kembali siapa aku sebenarnya..

------------------------------------------------------------------------
jika masih bisa kubermimpi, aku ingin bermimpi tentang esok - agar dapat kulihat bayangan masa depan ku yang kini terasa begitu rumit kujalani.



Hakikat Sabar

Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.

Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:

  1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
  2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
  3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
    • Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
    • Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
    • Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
  4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
  5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
  6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
  7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
  8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
  9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
    • Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
    • Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
    • Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
    • Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.

Rabu, 12 Agustus 2009

Tips menulis Cerpen

Menulis cerpen adalah salah satu “jalan pintas” yang paling sering digunakan seseorang untuk merintis jalan menjadi seorang penulis. Sebelum menjadi penulis beken, biasanya seseorang memulai dengan menulis cerpen di media massa atau majalah-majalah remaja. Cara seperti ini sah-sah saja dilakukan. Toh dengan menulis cerpen, sebenarnya kita juga sedang berbagi ideologi dari kisah-kisah pendek tersebut sebagaimana menulis novel, opini, artikel bahkan buku bacaan.

Namun demikian, banyak juga yang tidak jadi melanjutkan cita-citanya sebagai penulis hanya karena tidak dapat menyelesaikan cerpennya. Ada yang tidak tahu darimana mulai menuliskannya. Ada juga yang tidak tahu bagaimana mengakhiri cerpennya. Celakanya, ketika ia tidak mengetahui hal tersebut, ia langsung mengutuk dirinya bahwa ia benar-benar tidak berbakat menjadi penulis.

Sebenarnya, tidak ada teori yang pasti mengenai penulisan cerpen. Namun, setidaknya tips dibawah ini dapat digunakan untuk memulai menulis cerpen. Yang penting untuk diingat, tips berikut adalah alat bantu untuk menulis cerpen. Jika kelak tips ini tidak membantu bahkan menyusahkan, jangan sungkan-sungkan untuk melupakannya.

Menentukan Tema Besar
Penentuan tema merupakan hal yang paling penting dalam penulisan cerpen. Sebelum membuat cerpen, setidaknya kita harus menentukan titik tekan (stressing point) dari cerpen tersebut. Ada banyak pilihan tema besar yang bisa kita pilih, diantaranya yaitu persahabatan, percintaan, sosial, budaya, sejarah, politik, sains dan tekhnologi, agama, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, kita memilih tema besar SEJARAH. Dari tema inilah kelak, kita akan membuat cerpen.

Menentukan Ide Cerita
Setelah kita menentukan tema besar, kita pastinya mempunyai ide-ide cerita yang berkaitan dengan tema besar tersebut. Percintaan misalnya, dalam hal ini kita bisa menemukan ide tentang pernikahan, perjumpaan pertama, rebutan pacar, saling kirim surat, dan lain sebagainya. Sangat banyak ide yang berkeliaran tentang tema percintaan. Begitu juga dengan tema-tema lainnya.

Dalam hal ini, ada satu hal yang filosofi menulis yang perlu kita ingat. “Janganlah memikirkan apa yang mau ditulis, tapi tulislah apa yang sedang dipikirkan!” tulislah ide-ide itu sebanyak-banyaknya. Jangan pernah takut salah. Toh, ini belum menjadi cerpen. Hanya pencatatan ide saja. Karena tadi kita telah memilih SEJARAH sebagai tema besar, kita mungkin bisa mencatat ide sebagai berikut: cerita nabi, sejarah kemerdekaan, dongeng-dongeng masyarakat, malin kundang, sangkuriang, dan lain sebagainya.

Mengembangkan Ide
Nah, inilah saatnya kita mengembangkan ide-ide tersebut. Dari sekian banyak ide yang kita tuliskan, tentulah ada satu ide yang sangat akrab ditelinga bahkan telah ada gambaran mengenai jalan ceritanya. Itulah yang harus kita kembangkan.

Dalam hal ini, satu hal yang perlu kita ingat adalah TEORI MENULIS ITU MUNCUL SETELAH ADA TULISAN. Jadi, tulislah sesuka hati, jangan pernah memikirkan apakah cerpen kita sesuai EYD atau tidak. Cerpen tersebut masuk akal atau tidak. Tokoh cerpen ini menarik atau tidak. Setting kejadiannya sesuai dengan aslinya atau tidak. Jangan pernah memikirkan hal-hal yang demikian. Dari ide diatas tadi, kita akan mengembangkan cerita nabi terkhusus nabi Ibrahim.

Merias Cerpen
Setelah ide tersebut kita kembangkan hingga dirasa cukup dan selesai, kini tibalah saatnya kita merias cerpen tersebut. Ingatlah sebuah teori yang mengatakan bahwa TIDAK ADA TULISAN YANG BAGUS KETIKA DITULIS PERTAMA KALINYA. Semua tulisan pastilah melalui proses editing. Dalam proses inilah, kita perlu memikirkan EYD, masuk akal atau tidaknya cerpen, tokohnya menarik atau tidak, dialognya terlalu formal atau nyata, setting kejadiannya sesuai asli atau tidak.

Kita juga perlu memikirkan apakah akhir dari cerpen ini memuaskan pembaca atau tidak. Mudah ditebak atau tidak. Jika semuanya telah cukup, selamat cerpen tersebut telah selesai.

Publikasi
Saatnya mempublikasikan adalah saat unjuk gigi. Jangan pernah malu untuk mempublikasikan tulisan. Jangan pernah menghina tulisan sendiri sebelum mempublikasikannya. Terkadang, ada tulisan yang kita anggap jelek namun menarik menurut orang lain. Sebaliknya, menurut kita tulisan itu menarik, namun respon pembaca biasa-biasa saja. Kesimpulannya, publikasikanlah karya terlebih dahulu dan tunggulah kejutan-kejutan yang menarik.

Selasa, 11 Agustus 2009

Ciri2 Cowok yg pantas diputusin

Emang engga gampang untuk mutusin cowok, apalagi kalau kamu udah terlanjur sayang sama dia. Walaupun cinta itu buta, tapi terkadang kamu harus memakai logika untuk melihat apakah dia memang pantas untuk kamu pertahankan. Ini dia kriteria dan ciri ciri cowok yang pantas kamu putusin :

• Terlalu banyak alasan
Si dia tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Begitu kamu telpon, alasannya banyak. Sibuklah atau capeklah. Ujung-ujungnya dia malah menyalahkan kamu yang engga mau ngertiin dia. Seribu alasan udah jadi makanan yang kamu denger dari dia setiap hari. intinya dia enggak jujur sama kamu. Kalau udah gini, gak worth it untuk dipertahankan girls.


• Ga perhatian lagi
Awalnya sih dia cuma engga perhatian sama baju baru yang kamu pakai, tapi lama-lama dia jadi tidak pernah hadir disaat kamu butuh dia. Misalnya, ketika kamu sakit, dia tidak pernah menjenguk, bahkan meneleponpun engga. Kalau begini sih, sama aja engga punya pacar.


• Sering batalin janji
Si dia seneng banget ngebatalin janji dan selalu datang telat kalau janjian. Walaupun kita udah nunggu lama, dia engga memberikan alasan yang jelas. Bahkan engga minta maaf. Ini berarti dia udah engga menghargai kita lagi girls...

• Selingkuh
Sakit hati engga sih kalau ngeliat cowok kamu pacaran sama cewek lain. Apalagi kalau dia engga minta maaf walaupun kamu sudah melihat dia jalan sama cewek lain. Duh, cowok kayak gini mah mendingan dilupain deh!

• Jadi cowok egois dan kasar
Si dia lebih mentingin teman-temannya daripada kamu, tapi dia melarang kamu bergaul sama teman-teman kamu. Udah gitu, tanpa memperdulikan perasaaan kamu, si dia membentak dan suka kasar terhadap kamu di depan teman-temannya.

Girls, coba perhatiin cowok kamu deh... kalau cowok kamu memiliki tanda-tanda diatas gak ada salahnya kamu ngomong baik-baik sama dia dan bilang kamu enggak suka dengan sikap dan perlakuannya. Nah kalau cara ini gak berhasil juga, well berarti sudah saatnya kamu mengucapkan salam perpisahan padanya.

gak perlu memendam perasaan 'dongkol' kamu ke dia..
waktunya mutusin dia!
sama kayak perasaan kamu! dia juga mesti tahu gimana sakitnya dikhianatin. go!

Tips mengetahui Pacar yang Bohong

Salah satu sarana ampuh mempertahankan hubungan cinta adalah menjalin komunikasi yang lancar, komunikasi yang jujur. Masalahnya, mengapa orang takut berkata jujur?

Orang berbohong karena orang merasa tidak nyaman jika mengatakan kebenaran. Jika berbohong, kata Dr Jackie Black dalam bukunya berjudul Meeting Your Match: Cracking The Code to Successful Relationship, laki-laki akan menjadi tidak setegas biasanya. Jika menghadapi pertanyaan langsung, laki-laki akan mengelak atau menjawab "tidak tahu". Untuk mengetahui apakah pasangan Anda berbohong atau tidak, Anda tidak perlu mesin poligraf. Anda hanya cukup memperhatikan gerak-geriknya.


Menyentuh hidung
Salah satu gelagat paling kelihatan ketika orang berbohong adalah sering menyentuh hidungnya. Gatal? Mungkin ya. Tapi mungkin juga tidak jika dihadapkan pada konteks pembicaraan serius. Sekalipun menyentuh hidung tidak bisa dibilang secara tegas dan pasti bahwa itu adalah bahasa kebohongan, gerakan menyentuh hidung secara tak sadar itu bisa menjadi indikasi langsung bahwa orang tak siap berkata apa adanya. Pada titik ini Anda bisa belajar dari pengalaman dan kebiasaan orang yang berkata tidak benar dan jujur. Saat itu, tanpa sadar dan tanpa sengaja, mereka akan menyentuh hidungnya.


Gaya bicara

Orang yang tidak berbohong biasanya langsung menjawab pertanyaan Anda. Anda tanya itu, dia akan jawab itu. Sederhana saja. Tapi perhatikan perubahan gaya bicaranya. Jika dia berbohong, gaya bicaranya akan berubah. Yang dulunya sederhana, kini berubah rumit. Kompleks. Kalimatnya menjadi sangat panjang, bertele-tele, sering tak menyentuh isi dan tak menjawab pertanyaan. Bisa jadi diksinya dipaksa rumit dan terkesan "wah", intelektual dan berisi. Padahal logikanya sering kusut. Tak nyambung. Antara satu hal dan hal lain tak saling berkaitan. Semacam ada lompatan yang patah. Sekalipun poin ini pun tak bisa dipersiskan sebagai tanda bahwa orang pasti berbohong, kejelian tetap saja dibutuhkan untuk memegang ekor kesalahan logika (berpikir maupun berbahasa).


Kelakuan yang berbeda dari biasanya
Tanda lain yang bisa Anda pegang dari orang yang tak berkata jujur adalah kelakuan yang berbeda. Lain dari biasanya. Anda harus ingat bahwa kelakuan atau tindakan berhubungan dengan pikirannya. Kalau dia tak ingin Anda tahu apa yang terjadi sebenarnya, gerakannya pasti mendukung. Ada beberapa gerakan atau kelakuan yang bisa Anda perhatikan, antara lain, menggosok leher atau mata, menutupi mulut ketika berbicara, menggaruk-garuk kepala atau memegang telinga, dan menggerakkan leher tapi tak sesuai dengan kalimatnya sendiri. Menggosok mata, misalnya. Dalam ilmu psikologi, gerakan itu bisa menjadi representasi dari penolakannya, bentuk pengalihan emosinya. Demikian pun menutup mulut. Apalagi setelah berbicara, orang itu cepat-cepat menutup mulut dan sedikit kaget. Itu satu tanda yang jelas. Atau juga menggaruk-garukan kepala. Coba Anda perhatikan baik-baik kelakuannya. Kalau dia berkata jujur dan benar, dia tak perlu menggarukkan kepalanya. Menggaruk kepala punya hubungan erat dengan mekanisme perlindungan diri. Semacam tindakan untuk mengalihkan perhatian dan pembicaraan orang lain. Demikian juga dengan gerakan menggosok leher. Gerakan itu bisa merupakan bentuk pengalihan emosinya.

Jeda dan kesalahan bicara
Ini terjadi disebabkan ketidaksiapan berbohong. Orang yang tidak siap berbohong akan gelagapan, gagap atau terbata-bata dalam mengantisipasi pernyataan atau konfirmasi, bahkan salah menjawab atau berbicara. Jeda yang terlalu panjang dalam pembicaraan pun bisa menjadi indikator. Itu artinya orang itu berpikir panjang bagaimana mesti mengatakan sesuatu. Meskipun elemen ini juga tidak bisa dijadikan patokan pasti, elemen ini tetap saja perlu diperhatikan dalam dialog atau upaya menyingkap kebenaran. Untuk itu, Anda tetap harus mengetahui perilaku dasar orang itu, mempelajari pola bicara, bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Cermati kapan perubahannya. Karena itu, sebisa mungkin hindari komunikasi via SMS, telepon atau email. Tanpa berhadapan langsung, Anda akan sulit mengamati perubahan yang terjadi. Itu berarti Anda juga akan sulit tahu apakah dia berbohong atau tidak.

Bertolak belakang
Seseorang yang suka berkata tak jujur kemungkinan besar sangat benci yang namanya detail atau rincian. Orang itu lebih suka berbicara hal-hal umum. Mengapa? Karena hal-hal yang detail akan menyulitkannya untuk mengatakan maksudnya. Mengatakan secara detail sama dengan membongkar kebohongannya. Dan itu biasanya dihindari. Kalau pun dia mencoba bermain dengan hal-hal yang rinci, pasti ada yang tak nyambung. Karena itu, kalau Anda ingin tahu apakah dia berbohong atau tidak, ajak dia bermain dengan hal-hal kecil dan rinci. Kalau dia mulai sulit dan tak bisa runut dengan jelas, kemungkinan besar dia sudah membohongi Anda. Apalagi kalau dia marah ketika Anda menyoal hal-hal itu. Atau dia menghindar. Itu indikator yang jelas.

Rona wajah
Kalau Anda berbicara dengan seseorang, perhatikan rona wajahnya. Kalau rona wajahnya tidak berubah seperti sebelumnya, Anda masih bisa percaya pada orang itu. Tapi ketika Anda menyentil sesuatu dan rona wajahnya tiba-tiba berubah, sekalipun dia mangatakan "tidak", dia sedang menyembunyikan sesuatu. Atau juga dia kaget dan kemudian takut kalau-kalau Anda mengetahui maksudnya. Jika sudah demikian, Anda akan dengan mudah memancingnya untuk mengatakan yang sebenarnya. Pandanglah matanya dan perhatikan rona wajahnya. Ingat, pembohong yang hebat pun pasti tak mampu mengendalikan gerak spontan otot-otot wajah bagian atas. Otot wajah bagian atas itu bereaksi sangat cepat sesuai dengan emosi.

nah, selanjutnya..
perhatikan yuk pasangan kita. siapa tahu kekhawatiran kamu belakangan ini terbukti!

Jumat, 17 Juli 2009

Berastagi in My Holliday

Ini wirda woi............
Ini fhoto nx selagi persiapan terjun payu...........ng!
sumpeh dech, ini kali pertamanya wirda ikutan game's kayak ginia, padahal wirda takut banget loh.

pas tim yg kerja dibagian ini lagi masangin tali-tali kebadan wirda, wirda mulai deg-deg'an gak karuan!

waduh...
hampir mundur teratur wirda waktu itu, tapi tetap wirda usahin berani! dan akhirnya berani juga tuh. hehe...

Ini adalah salah satu permainan yang paling banyak peminatnya. Bayangkan aja, untung ngikutin permainan ini kita harus rela bela-bela'in ngantri panja..............ng bgt! huu..hh............capek banget dech pokoknya.

Tau gak gimana rasanya sewaktu kita mulai dilemparkan dari atas? hem...??? gak bisa kebayang dech! jantung rasanya mau lepas. Tapi serius! Keren abis!!

Selain wirda, ada 2 orang lagi temen2 wirda yang juga ikutan game's keren ini.

wirda datang ke tempat ini gak sendirian loch..
ada 5 orang, mau tau siapa aja? ya.... ini ne, cewek-cewek cantik yang fhotonya ada disamping kanan - kiri wirda.
kalau kamu liat di monitor, paling kiri itu Mei sartika, dan yang di kanan wirda itu Mei Naibaho.

Ini fhoto yang sengaja kami ambil sebelum terjun dari ketinggian!

Liat arti senyuman dibalik rasa takut kami..

Meski takut, kami tetap berusaha untuk tersenyum, agar bisa berbagi kenangan lewat fhoto ini ke kamu..

Mau liat Fhoto Bg. Faizal?



























My Memory's with some one..

haha.................haha..........!!
awalnya gk yakin kalau 'dia' bakal ikut gabung diluburan kali ini, tapi ternyata akhirnya............(hehe..) meski harus ngumpet2, takut ketahuan...

kadangkala kenang tak harus dilupakan. adakalanya ia akan menjadi hal paling berkesan yg pernah kita miliki.


akhir kata wirda ucapin See You Next Posting..
Byee..














Kamis, 09 Juli 2009

Cara Meng-Install Cinta-Kasih.Com

Saya akan mencoba mengutipkan beberapa kisah menarik yang mungkin akan membangkitkan rasa empati kita sebagai manusia. Dengan harapan akan kembali muncul rasa sayang dan cinta setelah lama bosan dengan rutinitas harian. Atau bagi anda yang baru saja ingin merasakan dan mencicipi perasaan ini, ada baiknya beberapa paragraph dibawah ini bisa menjadi bacaan yang berguna.


Meng-Install Cinta

Customer Cervice (CS) : ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P) : Baik. Setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cintakasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

Cs : ya, saya akan membantu anda. Anda siap melakukannya?

P : Baik. Saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap menginstallnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

Cs : langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukah anda dimana HATI anda?

P : ya. Tetapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa meng-installnya sementara program-program tersebut aktif?

Cs : program apa saja yang sedang katif?

P : sebentar, saya lihat dulu. Program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE, dan BENCI.COM.

Cs : tidak apa-apa, CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memory anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI.EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah anad mematikannya?

P : saya tidak tau cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?

Cs : Dengan senang hati. Gunakan start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

P : ok. Sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

Cs : ya, anda akan terus menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus terinstall kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat poesan tersebut?

P : ya, apakah sudah selesai terinstal?

Cs : ya. Tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu menghubungkan HATI yang lain untuk meng-upgradenya.

P : Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

Cs : apa pesannya?

P : ERROR 412 – PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT. Apa artinya?

Cs : jangan kuatir. Itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman. Tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-“CINTA-KASI”- i mesin anda sendiri sebelum men-“CINTA-KASIH”- i orang lain.

P : lalu apa yang harus saya lakukan?

Cs : dapatkah anda mengklik pulldown direktori yang disebut “PASRAH”?

P : ya. Sudah.

Cs : Bagus. Pilih file-file berikut dan salin kedirektori “MYHEART” MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC. dan MENYADARI-KEKURANGAN.TXT. system akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program yang salah tidak muncul kembali.



P : sudah. Hei! Hati saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif dimonitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dicopy ke HATI. Apakah ini wajaar?

Cs : kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya. Jadi, CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.

P : apa?

Cs : CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ek orang lain dan seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.