Sabtu, 26 Maret 2011

Alhamdulillah..
Akhirnya sampai juga di posisi Menejer 12%, sekaligus Qualifikasi Menejer 15%.

Mengutip kata-kata upline saya, bahwa "Mengenal Bisnis Oriflame adalah berkah yang sangat saya syukuri". Yach, awalnya saya tidak mengerti seperti apa oriflame sebenarnya, yang saya tahu, mungkin adalah yang juga saat ini anda ketahui. Ternyata, oriflame bukan sekedar jual-jualan make-up..!!
Oriflame adalah peluang Bisnis yang sangat Luar Biasa.

Saat-saat awal menjalani Bisnis Oriflame, saya menemui cukup banyak rintangan!
Tetapi saya tidak menyerah, saya terus melakukannya disaat suka maupun duka. Inilah yang menyebabkan saya bisa mencapai posisi sekarang.
Saya percaya,
Ditahun ini saya bisa menciptakan posisi & jenjang karier yang luar biasa bagi diri saya sendiri! Saya yakin, Di tahun 2011 ini, saya akan Qualifikasi Director.. ^_^

Di Bisnis Oriflame sebenarnya tidak ada yang sulit. Hanya di butuhkan kerendahan hati & sikap yang positif saat menjalaninya. Itu saja..!!
Oriflame mengajarkan saya tentang sikap! dan bagaimana caranya menjadi yang terbaik. Persaingan bisnis di oriflame juga sangat menarik. Kita hanya akan sukses saat kita berusaha untuk mensyuksesskan orang lain.

Alhamdulillah untuk semua pencapaian ini. ^_^
Terima kasih untuk Mamak & Bapak yang menjadi inspirasi saat aku hampir menyerah, terima kasih untuk adik-adikku yang terus menumbuhkan semangat di dalam dada untuk terus berjuang & memperjuangkan cita-cita klaian. Untuk downline-downline yang solid, dan crossline yang saling memotivasi. ^_^
*end.

Kamis, 03 Februari 2011

Ingatan~

Ingatan I 
diam 
terbius dalam nyiur
melambai tak tentu
mengalir mengikuti aliran darahku
 dingin 
menghempas selembut jemari
seakan tak tersentuh
namun rinding seakan tetap bersajak

Ingatan II
akh!
aku ditikam gelap dalam dinginnya senja
membiarkan dingin tetap saja bertahta
aku diam dalam desir yang kau ciptakan
hingga buatku rinding

Ingatan III
selepas libur kau janjikan pertemuan lagi
kau bilang jangan nakal
karma kau tak ingin main-main
akh,
tau kah kau betapa kata-kata itu
tak sekedar mampir di telingaku
 aku membiarkan dengung tetap lekat di telingaku
membiarkannya tetap membahana
lalu singgah – meninggalkan nyawa di nadiku
aku pulas dalam angan

Ingatan IV
masih kulukis disini
dengan kanvas tak sekedar abu-abu
cerita petang itu
saat kusandarkan lelahku di bahumu
 kubiarkan bias tetap menjelma
menjadi butiran harap di keningku
saat kau memintaku membiarkanmu melukis senja
warna merah!

Ingatan V
akh, kekasihku
selepas isya saat matahari kembali keperaduannya
dan bintang berkunjung di singgasana malam
aku mendesah
mencumbu malam dalam tabirmu 

Kamis, 06 Januari 2011

Cerita Kelabu Malam...~

Seperti buih karam di lautan, membiarkan airmataku kering dalam tangisan. Aku Takut Kehilangan lagi..!! Hari ini, kamu masih bersamaku, menemaniku menjalani hari-hari. Terkadang perasaan rindu yang diam-diam menikamku membuatku memiliki keingin untuk hidup lebih lama lagi. Aku tidak mengerti mengapa harus kamu? aku tidak tahu mengapa aku begitu nyaman disampingmu - meski terkadang mungkin kamu sendiri merasa 'risih'. (maafin q ya..)

Ada banyak alasan yang membuatku takut berterus terang, ada banyak keraguan yang membuatku ingin terus membungkam. Tapi cukup kau tahu 1 rasa yang selalu menjadi penopangku. Aku mencintaimu.

Cinta memberiku sejuta nyawa baru dalam ketidakberdayaanku melawan rasa sakit ini. cinta memberiku kekuatan untuk berusaha sembuh & bangkit lagi saat terjatuh..!! Tetapi cinta juga memberikanku seribu kekhawatiran saat kau jauh. Aku sadar, mungkin cinta tak harus memiliki. Hari ini yang kusadari bahwa aku ingin tetap ada disisimu, tetapi hari yang kupahami aku harus berlapang dada jika akhirnya nanti kamu memilih dia yang lain.

...
Kamu kekasihku - yang selama ini melambungkanku terlalu tinggi, kamu lelaki yang selama ini menjerat hatiku dengan besi. Aku terkadang menangis sebab menahan rindu, namun kau tak pernah tahu itu. aku terkadang luka sebab harus menahan hati untuk tidak membakar cemburu. Akh, inilah cinta. :-)

**

Aku seperti pelangi, mencoba memberimu warna meski dalam nyeri kesakitan yang tidak pernah kamu tahu. Rasa sakit yang setiapkali datang dan membuatku terbaring dalam kelemahan seakan selalu saja terhapuskan sedikit demi sedikit saat kamu ada disampingku. Bahkan disaat aku sama sekali tidak punya daya lagi meski sekedar untuk duduk sekalipun, tapi ketika kamu datang, bahkan berjalan pun aku mampu.

Aku hanya seorang gadis yang lemah, yang kerapkali hanya bisa menangis dan menahan sakit yang teramat nyeri di kepalaku. Aku hanya seonggok merpati yang tetap berusaha bersiul merdu meski ku tahu paruh ku nyaris parau. Tetaplah disampingku, jika suatu saat nanti aku tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit ini. Tetap lah disisiku meski suatu saat nanti - tiba waktunya tubuhku akan lemas, mataku hanya berkedip lemah, jarum-jarum infus menusuk-nusukku, dan sampai aku mati nanti, ku mohon cintai aku seperti aku mencintaimu. Karna jika nanti aku pergi, sesal itu akan terlambat sayang..*